Wednesday, May 31, 2017

panduan sholat idul fitri.

Sholat idul Fitri


Pegertian

Pengertian sholat idul fitri adalah sholat yang dilaksanakan pada tanggal 1 Syawal tahun Hijriah setelah berakhirnya bulan Ramadhan. Idul Fitri berarti hari raya bagi tiap umat muslim di seluruh dunia. Bagi mereka yang menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan, Idul Fitri merupakan hari kemenangan.
Sholat idul fitri hendaknya dilaksanakan di tanah lapang, namun tidak ada larangan untuk melaksanakan di dalam masjid. Di malam hari raya Idul Fitri, seluruh umat Islam disunnahkan untuk mengumandangkan takbir, tahmid dan tahlil dengan tujuan penyebaran agama islam dan menyemarakkan hari raya Idul Fitri.
Amalan-amalan yang dapat dilakukan pada hari raya Idul Fitri
Setiap umat muslim di hari raya idul fitri disunahkan untuk melaksanakan beberapa amalan-amalan sebelum sholat idul fitri yang diantaranya adalah sebagai berikut:
  1. Mandi sebelum berangkat melaksanakan sholat idul fitri
  2. Memilih pakaian yang paling baik ketika melaksanakan sholat idul fitri
  3. Makan terlebih dahulu walaupun hanya sedikit sebelum berangkat menunaikan sholat idul fitri
  4. Dianjurkan supaya berjalan kaki menuju tempat dilaksanakannya sholat idul fitri
  5. Memperbanyak bacaan takbir, tahmid dan tahlil


Lafadz atau Bacaan Niat Shalat Sunnah Idul Fitri


sebagai Imam

اُصَلِّى سُنُّةً عِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اِمَامًا ِللهِ تَعَالَى
Latin ;

USHOLLI SUNNATA 'IIDHIL FITHRI ROK'ATAINI MUSTAQBILAL QIBLATI IMAAMAN LILLAAHI TA'AALA

Artinya :

Saya niat sholat sunnah idul fitri dua raka'at menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Ta'ala
sebagai Ma'mum
اُصَلِّى سُنُّةً عِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
Latin ;

USHOLLI SUNNATA 'IIDHIL FITHRI ROK'ATAINI MUSTAQBILAL QIBLATI MA'MUUMAN LILLAAHI TA'AALA

Artinya :

Saya niat sholat sunnah idul fitri dua raka'at menghadap kiblat sebagai ma'mum karena Allah Ta'ala



Tata Cara Shalat Idul Fitri :

Shalat sunnah idul adha / Idul Fitri terdiri dari 2 (dua) rokaat. Rokaat pertama diawali dengan takbirotul ihrom ditambah 7x takbir. Sedangkan rakaat kedua 5 (lima) kali takbir. Lebih detailnya sbb:
Bacaan Rakaat pertama: ( Setelah niat )
  1. Baca takbirotul ihram (takbir permulaan shalat) dengan niat shalat idul adha.
  2. Membaca doa iftitah
  3. Membaca takbir 7 (tujuh) kali (selain takbirotul ihram)
  4. Membaca Al-Fatihah
  5. Membaca surat Al-Quran

Bacaan Rakaat kedua:
  1. Membaca takbir 5 (lima) kali.
  2. Membaca Al-Fatihah
  3. Membaca surat Al-Quran.
  4. Setelah sujud rakaat kedua, diikuti dengan tahiyat (tasyahud) akhir dan diakhiri dengan salam.


Bacaan Tiap Takbir Pada Shalat Idul Fitri :

Setiap takbir saat shalat Idul Idul Fitri baik rakaat pertama atau kedua disunnahkan membaca tasbih yaitu:
سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ

Latin ;

SubhanAllah walhamdulillah walailaha illAllah wAllahu Akbar

Artinya:

Mahasuci Allah dan segala puji bagi Allah dan tiada Tuhan selain Allah dan Allah Mahabesar.

Takbir yang lebih lengkap / sempurna


اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَر اَللَّهُ اَكْبَرْ ـ لآاِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ ـ اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَرْ وَلِلَهِ الْحَمْدُ
اَللَّهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلاً ـ لآ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَلاَنَعْبُدُ اَلاَّ اِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْكَرِهَ الْكَافِرُوْنَ لآاِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْـدَهُ وَنَصَرَعَبِدَهُ وَاَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ لآ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ . اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَرْ وَلِلَهِ الْحَمْدُ


Latin ;

Allahu akbar.. Allahu akbar.. Allahu akbar..... Laa - ilaaha - illallaahu wallaahu akbar.
Allaahu akbar walillaahil - hamd. Allahu akbar.. Allahu akbar.. Allahu akbar.....
Allaahu akbar kabiiraa walhamdulillaahi katsiiraa,... wasubhaanallaahi bukrataw - wa ashillaa.
Laa - ilaaha illallallahu walaa na'budu illaa iyyaahu mukhlishiina lahuddiin walau karihal - kaafiruun, walau karihal munafiqun, walau karihal musyrikun.
Laa - ilaaha - illallaahu wahdah, shadaqa wa'dah, wanashara 'abdah, - wa - a'azza - jundah, wahazamal - ahzaaba wahdah.
Laa - ilaaha illallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar walillaahil - hamd.



Artinya:

Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar.
Tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah dan Allah Mahabesar.
Allah Mahabesar dan segala puji hanya bagi Allah Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar
Allah maha besar dengan segala kebesaran, Segala puji bagi Allah sebanyak-banyaknya,
Dan maha suci Allah sepanjang pagi dan sore. Tiada Tuhan selain Allah dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya dengan memurnikan agama Islam meskipun orang kafir, munafiq dan musyrik membencinya.
Tiada Tuhan selain Allah dengan ke Esaan-Nya. Dia menepati janji, menolong hamba dan memuliakan bala tentara-Nya serta melarikan musuh dengan ke Esaan-Nya. Tiada Tuhan selain Allah, Allah maha besar. Allah maha besar dan segala puji bagi Allah.
Bacaan takbir diatas hendaknya dibaca dengan hati yang khusyuk dalam rangka membesarkan dan memuji Allah Swt. Takbir yang disunnahkan pada setiap selesai shalat disebut takbir muqayyad, sedangkan takbir yang disunnahkan tidak pada setiap selesai shalat disebut takbir mursal.





Hikmah Idul Fitri

Seorang muslim yang kembali kepada fitrahnya ia akan memiliki sikap yaitu pertama, ia tetap istiqomah memegang agama tauhid yaitu islam, ia tetap akan berkeyakinan bahwa Allah itu maha Esa dan hanya kepadanya kita memohon. Kedua, dalam kehidupan sehari-hari ia akan selalu berbuat dan berkata yang benar,walau kaana murron meskipun perkataan itu pahit. Ketiga, ia tetap berlaku sebagai abid, yaitu hamba Allah yang selalu taat dan patuh kepada perintah-Nya sebagai contoh kita harus menghormati kedua orang tua kita baik orang tua kandung maupun mertua, jikalau sudah meninggal berziarahlah ketempat makam mereka untuk mendoaakan agar dilapangkan kuburannya dan diampuni dosanya.
Mudah-mudahan berkat ibadah selama bulan Ramadhan yang dilengkapi dengan menunaikan Zakat fitrah, Insya Allah kita termasuk orang-orang yang kembali kepada fitrohnya, karena ibadah puasa Ramadhan berfungsi sebagai tazkiyatun nafsi yaitu mensucikan jiwa dan Zakat fitrah berfungsi sebagai tazkiyatul badan, yaitu mensucikan badan, maka setelah selesai ibadah puasa dan menunaikan zakat,seorang muslim akan kembali kepada fitrohnya yaitu suci jiwanya dan suci badanya.
Seorang muslim yang kembali kepada fitrohnya selain sebagai abid (hamba Allah) yang bertakwa, ia juga akan memiliki kepekaan sosial yang tinggi peduli kepada lingkungannya. Itulah beberapa indikator dari gambaran seorang yang kembali kepada fitrahnya setelah selesai menunaikan ibadah shaum Ramadhan sebulan lamanya, dan itu akan tampak pada dirinya setelah selesai puasa ramadhan,mulai hari ini dan seterusnya.
Namun bila ketiga ciri fitrah tersebut tidak tampak pada diri seorang muslim mulai hari ini dan hari-hari berikutnya, maka berarti latihan dan pendidikan puasa Ramadhan yang telah dilakukannya selama sebulan tidak berhasil, karena ia tidak mampu kembali kepada fitrahnya. Semoga dengan kembalinya semua warga masyarakat muslim di negeri ini kepada Fitrahnya, cita-cita Negara kita menjadi Negara yang Adil dan Makmur, Gemah Ripah Loh Jinawi, Gemah merenah tur tuma’ninah dibawah ridha Allah SWT atau dengan istilah agama Baldatun Toyyibatun Warobbun Ghoffur.

Dalam kesempatan berlebaran di hari raya yang suci ini, mari kita satukan niat tulus ikhlas dalam sanubari kita, kita hilangkan rasa benci, rasa dengki, rasa iri hati, rasa dendam, rasa sombong dan rasa bangga dengan apa yang kita miliki hari ini. Mari kita ganti semua itu dengan rasa kasih sayang dan rasa persaudaraan. Dengan hati terbuka, wajah yang berseri-seri serta senyum yang manis kita ulurkan tangan kita untuk saling bermaaf-maafan. Kita buka lembaran baru yang masih putih, dan kita tutup halaman yang lama yang mungkin banyak terdapat kotoran&noda seraya mengucapkan Minal Aidin Walfaizin Mohon Ma’af Lahir dan Batin. Semoga Allah SWT, selalu memberikan pertolongannya kepada kita semua. Oleh karena itu marilah kita jadikan Idul Fitri tahun 2014 ini berbeda dengan Idul Fitri di tahun-tahun sebelumnya karena kita baru saja telah melaksanakan pesta demokrasi pemilihan presiden. Walaupun kemarin beda pilihan itulah seninya berdemokrasi, mari merajut kembali dan maksimalkan bersilaturahmi untuk meminta maaf, memberi maaf dan menjadi seorang pemaaf. Jangan biarkan kedengkian dan kebencian merasuk kembali ke jiwa kita yang telah suci.

No comments:

Post a Comment